HASIL KERJA KAMI
Kami berupaya menangani krisis lingkungan secara inovatif dengan menggabungkan 3 pilar: mengembangkan kurikulum pendidikan ekologi, melatih guru-guru lokal, dan menyediakan peningkatan infrastruktur ramah lingkungan di sekolah-sekolah.
1. KURIKULUM PENDIDIKAN LINGKUNGAN
Kami berkomitmen untuk mengembangkan kurikulum pendidikan lingkungan yang dapat diimplementasikan oleh guru-guru di sekolah mereka sebagai bagian dari pendidikan formal. Kurikulum ini mencakup berbagai topik lingkungan yang penting dan menarik, termasuk polusi plastik, perubahan iklim, keanekaragaman hayati, dan konservasi.
Tidak seperti metode pengajaran konvensional, kurikulum kami menekankan pembelajaran berdasarkan pengalaman dan pendekatan positif, menggunakan kegiatan interaktif dan menyenangkan. Rencana pembelajaran disusun berdasarkan model pembelajaran empat fase: Evokasi – Realisasi Makna – Refleksi – Aksi Lanjutan.
Kurikulum kami mencakup berbagai pengalaman yang menarik dan edukatif, seperti permainan gerak, mendongeng, seni dan upcycle, wayang, drama, lagu, tarian, kuis, permainan peran, karya seni, poster, pemutaran film dokumenter, eksperimen, pengomposan, berkebun, mengamati burung, kunjungan lapangan, dan kegiatan bersih-bersih di sekolah/pantai/sungai.
Program Sekolah Nol Sampah
Sejak Juli 2019, Program Sekolah Nol Sampah telah diadopsi oleh masing-masing pendidik dan sekolah di seluruh Indonesia – dari Sumatera Utara hingga Aceh, Jambi, Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku Utara, Lombok, dan Bali.
Topik-topik program meliputi masalah yang ditimbulkan oleh sampah plastik dan mikroplastik terhadap lingkungan dan kehidupan laut, mengambil tindakan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan beralih ke kantong dan botol air yang dapat digunakan kembali, mengeksplorasi pemisahan sampah dan penguraian sampah organik dibanding dengan sampah anorganik, dan terhubung ke bank sampah lokal.
Para guru menyatakan dalam survei pasca-kegiatan bahwa Program Sekolah Nol Sampah mudah diterapkan dan anak-anak antusias dan terinspirasi oleh isi dan formatnya. Hal ini juga menunjukkan bahwa kurikulum meningkatkan pengetahuan mereka sendiri dan mendukung mereka untuk menjadi pendidik yang lebih ramah lingkungan.
Tas belanja pakai ulang Tasini yang mudah dibawa, dibagikan kepada para peserta yang telah menyelesaikan tahap pertama program yang memungkinkan mereka untuk beralih ke kantong plastik sekali pakai. Hadiah produk ramah lingkungan lainnya, yaitu set alat makan zero waste dan filter air siap minum.
Pada tahun 2024, kami memperbarui Program Sekolah Nol Sampah secara menyeluruh untuk memaksimalkan dampak dan skalabilitasnya. Program ini menggabungkan pengalaman belajar langsung dengan peningkatan infrastruktur sekolah yang praktis dan ramah lingkungan. Selaras dengan kurikulum nasional, program ini dirancang untuk diterapkan di sekolah dasar mana pun di seluruh Indonesia.
Kurikulum 12 pelajaran melibatkan siswa dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan dan interaktif, mengajarkan mereka tentang penyebab dan akibat polusi plastik. Kurikulum ini menginspirasi mereka untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan praktik pemilahan sampah.
Untuk mendorong perubahan yang berkelanjutan pada kebiasaan pengelolaan sampah di sekolah, program ini meliputi:
- Pengadaan kantin bebas plastik sekali pakai
- Penerapan sistem tempat pemilahan sampah
- Menghubungkan sekolah dengan bank sampah untuk sampah daur ulang
- Pembangunan fasilitas pengomposan untuk mengelola sampah organik secara efektif
Audit sampah yang kami lakukan mengungkapkan kemajuan yang mengesankan yang telah dicapai oleh sekolah percontohan:
- Pengurangan konsumsi plastik sekali pakai sebesar 81,34%
- Penurunan sebesar 86,66% untuk jumlah sampah residu (sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir)
- 1,6 kg sampah didaur ulang setiap minggunya
- 6,9 kg sampah organik dikompos setiap minggu
Hasil ini menunjukkan kekuatan transformatif pendidikan di sekolah dan dampak nyata yang dapat diciptakannya. Penelitian lebih lanjut mendukung pendekatan ini, yang mana menunjukkan bahwa mengajarkan anak-anak tentang pengelolaan sampah 10 kali lebih hemat biaya daripada membersihkan sampah dari laut, pantai, dan sungai.
Sekolah Terjangkau
Anak-anak Terjangkau

Gung Asri - SD Saraswati Sukawati, Gianyar, Bali

Soleh Dhea - SDN Karangreja 1, Pebayuran, Jawa Barat

Gita - SD Saraswati Sukawati, Gianyar, Bali

Alfi - Penggage, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Ratih Nur Azizah - Komunitas Gerobak Pustaka Wilayut, Jawa Timur

Budi Permana - Cimamere, Jawa Barat

Fatma Dewi - Sungai Gelam, Jambi

Windarti Aprina - Kolono, Sulawesi Tengah
Program Sekolah Bebas Plastik Sekali Pakai
Pada tahun 2021, kami bermitra dengan Making Oceans Plastic Free – Program Sekolah Bebas Plastik Sekali Pakai. Kami bekerja sama dengan 3 Dinas Pendidikan setempat di Kabupaten Malang, Mataram dan Lombok Barat, menjangkau 9 Sekolah Dasar dan siswa kelas 4-6 mereka. Tahun 2022, kami memperbarui program (berdasarkan masukan guru) dan menerapkannya di 5 SD lainnya di Kabupaten Mataram dan Lombok Barat.
Polusi plastik yang terjadi di Indonesia mengalami peningkatan tajam selama beberapa tahun terakhir, yang membuat masyarakat terpapar sejumlah besar risiko kesehatan dan ekonomi. Berbagai risiko yang timbul seperti risiko akibat menelan mikroplastik bersama makanan laut yang semakin terkontaminasi, risiko dari dampak negatif pada sektor perikanan, dan juga industri pariwisata. Sebagai negara dengan populasi keempat terbesar dengan 40% sampah plastik berakhir di lautan, dampak negatif polusi plastik yang terjadi jauh melampaui risiko lokal: Indonesia adalah sumber polusi plastik laut terbesar kedua di dunia yang berkontribusi signifikan terhadap krisis sampah laut global.
Program Sekolah Bebas Plastik Sekali Pakai dirancang untuk mengubah salah satu faktor paling kritis yang berkontribusi terhadap polusi plastik: kebiasaan berplastik. Kebiasaan berplastik menggambarkan perilaku rutin menggunakan produk plastik sekali pakai, seperti kantong belanja plastik, sedotan plastik, botol dan gelas plastik, dan banyak lagi. Kebiasaan berplastik merupakan salah satu sumber masalah terbesar yang berkontribusi terhadap krisis polusi plastik di daratan dan lautan kita.
Kami mengidentifikasi peluang efektif untuk mengubah kebiasaan berplastik berdasarkan kegiatan pendidikan lingkungan untuk anak-anak sekolah. Kami menggunakan pelatihan guru untuk mencapai dampak berkelanjutan dan efek berlipat ganda. Anak-anak sekolah sebagai kelompok sasaran menawarkan peluang untuk hasil yang lebih mudah dan lebih efektif karena prinsip-prinsip intervensi dini. Lebih jauh lagi, hasil dari intervensi menghasilkan manfaat untuk dampak positif seumur hidup.
Dalam Program Sekolah Bebas Plastik Sekali Pakai, kami mendukung sekolah dan guru dalam membantu anak-anak sekolah mengubah kebiasaan berplastik mereka dengan kegiatan pendidikan lingkungan yang mudah, menyenangkan, dan interaktif yang terbagi dalam 12 kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan dampak dari hasil survei, anak-anak yang berpartisipasi dalam program ini memiliki kesadaran lebih tinggi akan risiko polusi plastik, mereka belajar tentang solusi alternatif, dan diberdayakan untuk mengubah kebiasaan plastik mereka secara efektif. Bagian dari program ini yaitu pemberian penghargaan berupa hadiah produk ramah lingkungan seperti botol minum isi ulang, filter air siap minum, gantungan kunci/tas jinjing Tasini yang dapat dipakai kembali, dan buku komik edukasi.
Program percontohan Sekolah Bebas Plastik Sekali Pakai (2021) didanai oleh proyek ‘Rethinking Plastics – Circular Economy Solutions to Marine Litter’ dari Uni Eropa dan Pemerintah Jerman.
Program Sekolah Bebas Plastik Sekali Pakai pada tahun 2022 didanai oleh SEZ Baden-Württemberg yang menjangkau 985 anak sekolah. Program Sekolah Bebas Plastik Sekali Pakai pada tahun 2023 didanai oleh Postcode Lotterie yang menjangkau 1.000 anak sekolah.
Sekolah Terjangkau
Anak-anak Terjangkau
Program Pahlawan Samudra
Pada tahun 2022, kami telah mengembangkan program percontohan bersama mitra kami Plastic Bank Indonesia – Program Pahlawan Samudra. Program ini dirancang untuk siswa sekolah dasar di Bali, Lombok, Surabaya, dan Jakarta. Program ini terdiri dari 12 mata pelajaran untuk kelas 1-3 SD dan 12 mata pelajaran untuk kelas 4-6 SD.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk mendidik generasi penerus tentang cara mengurangi konsumsi plastik sekali pakai dan mengembangkan kebiasaan daur ulang plastik mulai dari rumah, untuk melindungi lingkungan dan laut kita.
Keberlanjutan proyek dijamin dengan penyediaan akses infrastruktur daur ulang di sekolah untuk siswa, keluarga, guru, dan masyarakat sekitar. Dengan menyumbangkan sampah plastik daur ulang, mereka dapat berkontribusi untuk meningkatkan laju daur ulang plastik, dan menghentikan pembuangan plastik ke lautan.
Program Pahlawan Samudra adalah sebuah proyek percontohan untuk sekolah-sekolah di Indonesia oleh Plastic Bank yang bekerja sama dengan Alliance to End Plastic Waste. Rencananya program ini akan diadopsi oleh cabang-cabang Plastic Bank di Filipina, Thailand, Mesir, dan Brazil.
Sekolah Terjangkau
Anak-anak Terjangkau
Program Keluarga Bebas Plastik Sekali Pakai
Program percontohan Keluarga Bebas Plastik Sekali Pakai tahun 2023 bertujuan untuk mengubah kebiasaan konsumsi plastik di tingkat keluarga, menjangkau 174 siswa dan 162 orang tua.
Pertama, kami mengondensasi program Sekolah Bebas Plastik Sekali Pakai yang berdampak besar dan melatih 6 guru dari SDN 5 Peguyangan Denpasar. Kami menambahkan kegiatan tambahan termasuk orang tua, pada tahap akhir siswa menampilkan drama boneka dan pertunjukan lagu/koreografi, dan orang tua mereka diundang untuk hadir. Selama program, para siswa juga mensosialisasikan topik plastik laut dan mengurangi plastik sekali pakai dengan anggota keluarga mereka.
Program percontohan telah dilaksanakan bersama dengan Making Oceans Plastic Free yang mengkhususkan diri dalam perubahan perilaku dan pengukuran dampak.
Anak-anak Terjangkau
Orang Tua Terhubung
Pengalaman Snorkeling Menjelajah Terumbu Karang untuk Anak Sekolah
Indonesia merupakan rumah bagi salah satu ekosistem terumbu karang terluas di dunia, yang membentang lebih dari 50.000 kilometer persegi. Namun, terlepas dari ukuran dan pentingnya, sekitar 95 persen terumbu karang Indonesia terancam, dengan penangkapan ikan yang berlebihan, praktik penangkapan ikan yang merusak, dan polusi sebagai ancaman utama. Lebih jauh lagi, perubahan iklim telah mengakibatkan peningkatan suhu laut dan pengasaman laut, yang dapat menyebabkan pemutihan karang dan kematian massal.
Sayangnya, sekitar 95 persen anak sekolah di Indonesia tidak dapat berenang, yang berarti mereka tidak dapat menjelajahi habitat laut yang unik ini secara langsung dan mungkin tidak sepenuhnya menghargai nilai ekologisnya. Kurangnya akses ini merupakan hambatan signifikan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya terumbu karang dan ancaman yang dihadapinya.
Untuk mengatasi masalah ini, program Pengalaman Snorkeling Terumbu Karang untuk Anak Sekolah memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan terumbu karang secara langsung, mempelajari pentingnya terumbu karang bagi konservasi keanekaragaman hayati, dan memahami ancaman yang dihadapi ekosistem yang rapuh ini.
Program ini meliputi transportasi dari sekolah ke Padang Bai, tempat para siswa belajar cara bersnorkel di kolam renang di OK Divers Resort di bawah pengawasan instruktur profesional. Setelah pelatihan, para siswa akan naik perahu singkat ke area terumbu karang, tempat mereka dapat menjelajahi keanekaragaman hayati terumbu karang di bawah pengawasan instruktur profesional dari OK Divers.
Setelah sesi snorkeling, para siswa kembali ke resor untuk makan siang vegetarian bebas plastik sekali pakai dan merenungkan pentingnya ekosistem terumbu karang dan pemulihan terumbu karang, yang diperkenalkan oleh para ahli dari Lembaga Non Profit lokal Livingseas . Sesi refleksi ini membantu siswa memahami peran penting terumbu karang dalam menopang kehidupan laut dan pentingnya melindunginya dari aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan.
Evaluasi dampak awal dan akhir program menunjukkan bahwa para siswa merasakan hubungan yang erat dengan alam dan memahami ancaman yang dihadapi terumbu karang. Para siswa yang paling antusias berkesempatan untuk mendaftar dalam program pemulihan terumbu karang lanjutan yang diselenggarakan oleh Livingseas, yang melibatkan partisipasi aktif dalam upaya pemulihan terumbu karang. Dengan berpartisipasi dalam program ini, para siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan yang berharga tetapi juga menjadi agen perubahan untuk konservasi terumbu karang, menyebarkan kesadaran di komunitas mereka dan sekitarnya.
Anak-anak Terjangkau
Pembersihan Tanggul Sampah Sungai
Sebuah proyek percontohan yang melibatkan 85 siswa dari SND 9 Pedungan di Denpasar yang mendapatkan pengalaman langsung dalam mengumpulkan sampah plastik dari tanggul sampah sungai terdekat yang dipasang oleh Sungai Watch . Para siswa menyaksikan bahwa, setiap hari, sekitar 15 kilogram sampah plastik terkumpul di sungai kecil tersebut, yang kemudian mengalir ke hutan bakau.
Kegiatan bersih-bersih tanggul sampah Sungai Watch merupakan kegiatan pembelajaran berdasarkan pengalaman yang berharga yang melengkapi Program Sekolah Bebas Plastik Sekali Pakai. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Poster Daur Plastik, di mana para siswa belajar bagaimana, dari pembelian awal produk yang dibungkus plastik sekali pakai, plastik bergerak melalui jalur air ke laut, mencemari ekosistem laut dan pada akhirnya memengaruhi kesehatan manusia.
Anak-anak Terjangkau
Program Konservasi Keanekaragaman Hayati
Sejak tahun 2017, kami telah mulai merilis kegiatan lingkungan individu yang berfokus pada konservasi keanekaragaman hayati, ekosistem, dan spesies yang terancam punah. Kegiatan eco-activity tersebut antara lain: permainan interaktif, kuis, mendongeng, kerajinan daur ulang dan menonton film dokumenter Green Desert (lihat video di bawah ini).
Pada tahun 2018, kami menerapkan Program Gratis Mengamati Burung, yang didukung oleh World Association of Zoo and Aquariums dan Zoo Ostrava. Indonesia memiliki salah satu spesies burung yang dinilai terancam punah dengan jumlah tertinggi, namun ribuan spesies yang terancam punah tersebut masih dijual di pasar lokal. Sebagian besar karena tingginya permintaan burung sebagai hewan peliharaan, setiap lima rumah tangga di Indonesia memelihara burung di kandang sebagai hewan peliharaan.
Tujuan dari Program Mengamati Burung Bebas adalah untuk menginspirasi dan memfasilitasi perubahan pemikiran masyarakat setempat tentang nilai-nilai satwa liar yang menjadi bagian penting dari ekosistem dunia. Hal ini dicapai melalui rangkaian kegiatan mengamati burung dan edukasi yang akan mendorong anak-anak dan orang tua mereka untuk pengabdian jangka panjang terhadap alam dan lingkungan, dan menginspirasi mereka melalui edukasi tentang bagaimana cara merawat dan melestarikan sumber daya alam yang terbatas dan unik. Dengan hubungan yang mendalam dengan alam sekitar, mereka akan mengadopsi kebiasaan baru untuk memahami dan melindungi alam.
Sekolah Terjangkau
Anak-anak Terjangkau
Lokakarya Climate Fresk
Pada tahun 2023, kami menjadi fasilitator resmi Lokakarya Climate Fresk dan mulai menyelenggarakan lokakarya publik.
Climate Fresk adalah lokakarya kolaboratif dan menyenangkan yang didasarkan pada data dari laporan IPCC . Peserta mempelajari penyebab dan konsekuensi perubahan iklim, terhubung dengan orang-orang yang berpikiran sama, dan terinspirasi untuk mengambil tindakan. Kontennya cocok untuk pemula maupun ahli. Lebih dari 1.700.000 orang telah menghadirinya di seluruh dunia.
Anak-anak Terjangkau
Peserta Dewasa Tercapai
Program Pendidikan Perubahan Iklim
Pada tahun 2020, kami telah mengembangkan Program Edukasi Perubahan Iklim yang dirancang untuk siswa SMP dan SMA. Kurikulum yang komprehensif ini membuat siswa memahami:
- Peran penting yang dimainkan karbon di Bumi dan memahami kebutuhan untuk menjaga keseimbangan siklus karbon.
- Bahwa tindakan manusia telah menyebabkan peningkatan substansial jumlah CO2 dan efek gas rumah kaca lainnya di atmosfer dan memahami apa dampaknya terhadap planet ini.
- Pentingnya memulihkan keseimbangan dan jangkauan tindakan yang dapat dilakukan, di tingkat individu dan masyarakat untuk dampak yang nyata.
- Bahwa sebagian besar tindakan emisi CO2 terkait dengan gaya hidup dan pilihan konsumsi sehari-hari dan kita dapat membatasi jejak CO2 kita pribadi dengan mengonsumsi lebih sedikit dan menghemat lebih banyak energi.
Selama program, siswa juga akan mengembangkan apresiasi dan hubungannya dengan alam, serta mereka didorong untuk mengembangkan proyek aksi kecil. Program ini terbuka untuk peluang kerjasama agar segera dapat diimplementasikan.
Aktivitas Lingkungan Daring
Program ini dikembangkan pada tahun 2020 sebagai respon terhadap penutupan sekolah akibat pandemi COVID-19. Selama masa pembatasan sosial, orang tua mengambil peran sebagai pendidik, dan ini adalah kesempatan besar untuk membawa pendidikan berlanjut dari sekolah ke rumah. Hal ini menginspirasi kami mendukung guru Indonesia untuk melibatkan orang tua diiringi dengan sumber daya eco-activity dalam topik konservasi keanekaragaman hayati, pengelolaan limbah, dan perubahan iklim.
Guru Terjangkau
Anak-anak Terjangkau
Koneksi Global Generasi Hijau
Tujuan dari program Green Kids Global Connect adalah untuk menghubungkan siswa dari latar belakang budaya yang berbeda dan bertukar ide untuk mengatasi masalah lingkungan pada tingkat individu dan sekolah.
Program percontohan 2023 menghubungkan 40 siswa dari Sekolah Dasar SD Saraswati Sukawati di Bali, Indonesia, dan Sekolah Labirin di Brno , Republik Ceko.
Pada tahap pertama, para siswa membuat kartu pos video yang memperkenalkan anggota tim, sekolah, dan lingkungan sekitar mereka. Pada tahap kedua, para siswa menyiapkan presentasi interaktif yang memperkenalkan berbagai solusi ramah lingkungan di sekolah dan komunitas mereka. Pada tahap ketiga, para siswa memperkenalkan solusi mereka selama rapat video dan mendiskusikannya dengan rekan-rekan lintas batas mereka.
Pada semester kedua tahun 2023, kami mencapai 35 siswa dengan Program Green Kids Global Connect.
Anak-anak Terjangkau
...
2. PELATIHAN GURU
Guru merupakan inti dari upaya kami untuk menginspirasi anak-anak dan masyarakat agar hidup lebih berkelanjutan. Kami percaya bahwa pelatihan guru lokal merupakan cara yang paling efektif untuk meningkatkan kesadaran akan topik lingkungan dan mencapai perubahan perilaku pada anak sekolah dan masyarakat luas. Kami menggunakan pelatihan guru untuk mencapai dampak berkelanjutan dan efek berlipat ganda.
Pelatihan Guru Sekolah Bebas Plastik Sekali Pakai
Bagian penting dari Program Sekolah Bebas Plastik Sekali Pakai adalah melibatkan Dinas Pendidikan setempat untuk merekrut sekolah, dan mengembangkan lebih lanjut serta melaksanakan pelatihan bagi guru, kepala sekolah, dan administrasi departemen pendidikan.
Pelatihan ini dilakukan secara online dan lokakarya secara offline selama 2 hari. Tujuannya adalah agar para pendidik:
- Memahami beberapa teknik pedagogis yang meningkatkan pengalaman peserta didik
- Mendapatkan pengetahuan tentang plastik sekali pakai, polusi, dan solusinya
- Memahami konsep 5 Solusi Besar untuk mengurangi plastik sekali pakai
- Memahami struktur rencana pelajaran
- Memahami isi dari masing-masing 12 mata pelajaran
- Mendapatkan pengalaman secara langsung dengan beberapa teknik pedagogis
- Menyiapkan beberapa alat peraga untuk pelaksanaan kegiatan siswa
Dalam program ini, kami juga mengadakan pelatihan secara online selama 2 hari untuk 8 orang pendidik dari Mercy Corps/Permatil dari Timor Leste. Program ini telah disetujui dan didukung oleh Kementerian Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, serta menjangkau ribuan anak sekolah di Timor Leste.
Pada tahun 2023, kami melatih 6 guru untuk program percontohan Keluarga Bebas Plastik Sekali Pakai.
Guru Dilatih
Sekolah Terjangkau
Pelatihan Guru Pahlawan Samudra
Pelatihan yang terkait dengan Program Pahlawan Samudra terdiri dari lokakarya secara offline selama 2 hari atau sebagai alternatif 15 modul pembelajaran secara online. Tujuannya adalah agar para guru sekolah dasar:
- Memahami tujuan keseluruhan program
- Memahami beberapa teknik pedagogis yang meningkatkan pengalaman peserta didik
- Mendapatkan pengetahuan tentang plastik sekali pakai, polusi, dan solusinya
- Memahami struktur rencana pelajaran
- Memahami isi masing-masing dari 12 mata pelajaran
- Mendapatkan pengalaman langsung dengan teknik pedagogis yang efektif
- Menyiapkan alat peraga yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan siswa
Guru Dilatih
Sekolah Terjangkau
Pelatihan Guru Sekolah Nol Sampah
Pelatihan yang terkait dengan Program Sekolah Nol Sampah terdiri dari lokakarya daring atau luring selama 2 hari. Pada hari pertama pelatihan, kami juga mengundang seluruh staf administrasi sekolah dan guru lainnya (kelas 1-3) untuk ikut serta dalam misi nol sampah di sekolah. Kami menyediakan makanan ringan, makanan, dan minuman bebas plastik sekali pakai. Tujuannya adalah agar guru sekolah dasar kelas 4-6:
- Memahami tujuan keseluruhan program
- Mendapatkan pengetahuan tentang plastik sekali pakai, polusi, pemilahan dan solusinya
- Memahami beberapa teknik pedagogis yang meningkatkan pengalaman pelajar
- Memahami struktur rencana pembelajaran
- Memahami isi dari masing-masing 12 kegiatan pembelajaran
- Mendapatkan pengalaman langsung dengan teknik pedagogi yang efektif
- Menyiapkan alat peraga yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan siswa
Guru Terlatih
Berorientasi pada Staf Sekolah
Kursus Online PELITA
Tujuan dari program pelatihan guru secara online ini adalah untuk memperkenalkan konsep dasar pendidikan keberlanjutan yang akan memungkinkan siswa untuk beradaptasi dengan tantangan baru di abad ke-21 dan menginspirasi mereka untuk hidup selaras dengan lingkungan. Selain itu, program ini juga menginspirasi para pendidik lokal untuk memulai proyek lingkungan berbasis sekolah/masyarakat.
Para peserta pelatihan belajar tentang:
- Pembelajaran transformatif – teknik pengajaran modern yang mendukung siswa untuk mengembangkan kreativitas serta keterampilan komunikasi dan kolaboratif yang diperlukan untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti dalam perubahan dunia yang cepat
- Isu lingkungan, krisis iklim, dan pentingnya hidup selaras dengan alam
- Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan kewarganegaraan global
- Solusi berkelanjutan yang dapat diterapkan di komunitas mereka
Pendidik Terjangkau
Guru Dilatih
...
3. INFRASTRUKTUR RAMAH LINGKUNGAN
Kami meningkatkan infrastruktur sekolah untuk meningkatkan dampak pendidikan ekologi sambil memotivasi guru dan siswa dengan hadiah ramah lingkungan dan materi pendidikan.
Buku Pendidikan Lingkungan
Sejak tahun 2015, kami telah mengirimkan ribuan buku anak-anak berbahasa Indonesia yang terkini dan penuh warna tentang topik-topik menarik seperti fauna, flora, ekosistem, dan lingkungan ke berbagai sekolah di seluruh Indonesia. Jelajahi kisah mereka.
Dalam program Sekolah Bebas Plastik Sekali Pakai dan Keluarga Bebas Plastik Sekali Pakai, serta Program Pahlawan Samudra (kelas 4-6), semua peserta (6.005) dijangkau oleh komik edukasi Tasini dan Workbook Pahlawan Samudra.
Sekolah Terjangkau
Anak-anak Terjangkau
Gantungan Kunci/Tas Belanja Pakai Ulang Tasini
Diberikan sebagai penghargaan motivasi bagi peserta Program Sekolah Bebas Plastik Sekali Pakai, Program Sekolah Nol Sampah, dan Program Pahlawan Samudra. Tasini adalah tas belanja pakai ulang yang mudah dibawa yang terbuat dari 2 botol PET daur ulang, tas ini dapat dilipat menjadi gantungan kunci yang mewakili salah satu dari 5 spesies laut.
Tasini Diberikan
Filter Air Siap Minum Nazava
Diberikan sebagai penghargaan motivasi bagi sekolah yang melaksanakan Program Sekolah Bebas Plastik Sekali Pakai dan Program Sekolah Nol Sampah. Anak-anak tidak memiliki akses air minum di sekolah. Filter air siap minum memungkinkan mereka untuk mengisi ulang botol yang dapat digunakan kembali daripada membeli minuman dalam plastik sekali pakai.
Filter Air Siap Minum DIberikan
Set Alat Makan Zero Waste dari Baja Tahan Karat
Diberikan sebagai penghargaan motivasi bagi para guru pelaksana Program Sekolah Nol Sampah.
Set Alat Makan Zero Waste Diberikan
Botol Minum Tasini yang Dapat Digunakan Kembali
Diberikan sebagai penghargaan motivasi bagi peserta Program Sekolah Bebas Plastik Sekali Pakai.
Botol Minum Yang Dapat Digunakan Kembali Disediakan
Teropong
Diberikan sebagai penghargaan motivasi bagi peserta Program Konservasi Keanekaragaman Hayati. Teropong disumbangkan oleh European Association of Zoos and Aquaria dan Zoo Liberec sebagai bagian dari Kampanye Hutan Senyap mereka.
Teropong Disediakan
Kantin Bebas Plastik Sekali Pakai
Setelah melakukan audit sampah sekolah, kami menemukan bahwa mayoritas sampah plastik sekali pakai dihasilkan oleh kantin sekolah, yang menjadikannya pemeran kunci dalam keberhasilan Program Sekolah Nol Sampah.
Untuk mengatasi hal ini, kami melibatkan staf kantin pada hari pertama pelatihan guru. Kami memberikan pengarahan tentang tujuan program secara keseluruhan dan memberikan pengetahuan penting tentang plastik sekali pakai, polusi, pemilahan sampah, dan solusi berkelanjutan.
Sebagai bagian dari pelatihan, kami mengunjungi kantin sekolah percontohan tempat staf dapat melihat langsung bagaimana makanan dapat disajikan bebas plastik sambil tetap menjaga profitabilitas.
Untuk mendukung transisi, kami menyediakan peralatan berbahan baja tahan karat seperti cangkir, mangkuk, baki, wadah, dan ketel, serta mengurangi sampah plastik di sumbernya melalui alternatif yang berkelanjutan dan dapat digunakan kembali.
Kantin Dimulai
Peralatan Disediakan
Tempat Pemilahan Sampah dan Daur Ulang
Bagian dari peningkatan infrastruktur ramah lingkungan dari Program Sekolah Tanpa Sampah adalah memasang sistem tempat sampah yang komprehensif untuk sampah organik, sampah yang dapat didaur ulang, dan sampah residu. Sekolah juga terhubung dengan mitra daur ulang lokal untuk berpartisipasi aktif dalam ekonomi sirkular.
Set Tempat Sampah Terpasang
Daur Ulang Diterapkan
Fasilitas Pengomposan
Solusi rendah perawatan yang mengubah sampah organik menjadi pupuk berharga menggunakan dua lubang pengomposan, eko-enzim, dan cacing wiggler merah adalah bagian dari Program Sekolah Nol Sampah.
Unit Terpasang
Bantuan Pangan Ramah Lingkungan
Perekonomian Bali sangat bergantung pada pariwisata, yang menyumbang 80% pendapatannya. Wabah pandemi COVID-19 pada tahun 2020 telah berdampak buruk pada perekonomian pulau ini, menyebabkan ribuan penduduk setempat kehilangan pekerjaan atau dukungan finansial.
Menanggapi krisis ini, Green-Books.org (Yayasan Green Books Indonesia), sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pendidikan lingkungan hidup, menginisiasi sebuah proyek bantuan pangan yang disebut “Czechs for Bali” di bawah naungan Kedutaan Besar Republik Ceko, berkoordinasi dengan konsul kehormatan Republik Ceko di Bali – warga asli Bali, Gusde, dan penduduk lama Ceko, termasuk OK Divers Resort .
Untuk memastikan bantuan yang efektif bagi mereka yang membutuhkan, kami dengan cermat memilih lokasi dan metode untuk mengirimkan 3.500 paket makanan. Kami berupaya keras untuk memastikan bahwa bantuan tersebut ramah lingkungan dengan menghindari penggunaan plastik sekali pakai dan minyak kelapa sawit, serta menyediakan makanan vegetarian.